Big Think, Love & Success!!

.

Rabu, 20 April 2011

Ketika Uang Membeli Kebahagiaan

Oleh. Ari Wahyono
Antara Uang dan Kebahagiaan


Prof David McClelland:
"Melakukan hal yang Positif kepada Orang Lain memperkuat Kekebalan Tubuh"

Dr. Stephen Post di bukunya menyimpulkan:
"Sifat Dermawan lebih meyehatkan dan memanjangkan umur. Bahkan, duakali lebih meyehatkan daripada Aspirin"

ini ilmuwan dan praktisi abad ini, namun ada pendapat yang lebih menajubkan karena ini manusia taun 600an Masehi.
"Setelah keimanan, maka tiada urusan yang lebih utama daripada menyelesaikan dan membantu urusan orang lain"
(Nabi Muhammad SAW)

Mari belajar dan sekaligus merenung. Ada orang berhasil ada pula yang stagnan, bahkan ada yang mengalami kemunduran. Nah perbedaannya dimana,
saya beberapa waktu lalu membaca buku Ippho 'Right' Santoso, Ph.G. buku itu judulnya : 7 Keajaiban Rezeki.
Orang sukses suka menggunakan logika langit sehingga mereka melaju menuju ketinggian, sementara yang tertinggal karena mereka menyukai
logika bumi. Mari kita bandingkan.  

Orang Bumi (logika KIri)
- Memberikan milik kita kepada orang lain itu mengurangi harta.
- Membantu orang lain itu membuang tenaga dan menghabiskan waktu.
- Memberikan uang kita untuk orang miskin itu investasi bodoh.
- Membantu orang jalanan menyelesaika masalahnya itu pekerjaan melelahkan.
- Menikah itu mengikat seseorang dan menghabiskan harta kita.
- Memberi uang pengemis itu sebenarnya konyol, karena mereka lebih kaya dari kita.
- Beribadah umroh itu wisata menghamburkan kekayaan dan menghabiskan harta

ini logika yang kadang menghentikan pemiliknya berAKSI membantu sesama mengentaskan dan menyelesaikan masalahnya.
Sekarang perhatikan Logika Langit (logika KANAN)
- Makin banyak memberi, makin banyak mendapat rizki
- Membantu orang lain melapangkan dada dan memudahka urusan
- Memberikan sedekah maka akan memperoleh balasan berlipat
- Menyelesaikan masalah pengangguran akan meningkatkan pendapatan daerah
- Menikahlah maka engkau akan menjadi kaya
- Tidak peduli siapapun yang engkau bantu maka Yang Maha Kuasa akan meolongmu
- Beribadah umroh dan haji akan melenyapkan kefakiran dari dirimu

nah beda jauh, belum lagi masalah hitungan-hitungan,
Logika Bumi (Kiri)

10-1= 9
1 x 6 = 6
1 x 3 = 3
1 x 50 = 50
dan seterusnya, sampai disini kita semua masih semua setuju, namun logika langit (kanan) sungguh jauh berbeda

10-1 = 19 (Bersedekah)
1 x 6 = 365 (Nilai ibadah puasa syawal)
1 x 3 > 27 (Pahala Shalat berjamaah)
1 x 50 > 2500 (Pahala membelanjakan harta di Jalan Allah)

nah hitungan-hitungan ini juga berlaku dan menjadi hitungan yang akan menjadikan pelakunya sukses atau gagal.
Nah, hitungan mana yang akan anda gunakan?. Perlu di ingat bahwa hukum alam atau ketentuan Allah SWT itu kausalitas.
Ia sekaligus adalah Hukum Tabur tuai, tak peduli siapa menabur ia akan menuai. Barang siapa tak peduli apapun agamanya apapun keyakinannya
 memberi lebih banyak maka ia akan memperoleh lebih banyak.

Perhatikan tokoh ini, semua bukan muslim namun MEREKA SUKSES, karena MEREKA menggunaka LOGIKA LANGIT.
1. Bill Gates (40% penghasilannya untuk aktivitas sosial, dibagikan dalam program-program peduli dan berbagi)
2. Donald Trump
3. Robert T Kyosaki
4. Jim Rohn
5. dst

Mereka kaya karena MEMBERI, MEMBANTU, BERBAGI....dan dengan inilah mereka menjadi sukses dan makin sukses.
Mereka mebeli kebahagian dengan memberi yang lain kebahagian, maka kebahagiaan membanjiri hidup mereka.
Bagaimana dengan kita?

1 komentar:

Silahkan berkomentar, pastikan tidak mengandung unsur negatif, SARA, menyinggung. Tujuan yang baik akan sempurna dikemas dengan ungkapan yang baik pula. Terimaksih