Big Think, Love & Success!!

.

Di Yogyakarta aku Tinggal

Kota Yogyakarta, kota pusat pendidikan di pulau jawa bagian tengah. Menyimpan berjuta kenangan bagi siapapun yang pernah belajar disini...

Berjuta Pesona

Yogyakarta dan pesona nya memikat mata warga dunia. Sudah siapkah menjadi bagiannya?...

Kendalikan Kecepatanmu

Persiapkan diri untuk melaju ikuti perkembangan dunia..

Harmoni dan Kesembangan

Hidup seimbang ciptakan harmonisasi diri..

Keindahan

Keindahan itu adalah impian setiap insan....Keindahan Hidup dalam menuju keabadian

Sabtu, 30 April 2011

Memperhatikan Alam Sebagai Maha KaryaNya

 Di tulis kembali oleh Ari Wahyono

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal , (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “ Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau , maka peliharalah kami dari siksa neraka. “ (QS.Ali Imron (3) : 190 – 191)

Bila sudah demikian halnya , niscaya manusia pun akan menjadi ahli fakir, ahli zikir, dan ahli ikhtiar yang senantiasa berada dalam nuur, cahaya-Nya. Subhanallah !.
Dalam pada itu , pada sisi lain Allah pun telah menyempurnakan kejadian manusia dengan panca indra dan , tentu saja, akal fikiran dan Qolbu. Ini semua sesungguhnya perangkat yang sangat potensial bagi manusia untuk dapat menjadi hamba Allah yang dimuliakan di sisi-Nya. Sebab , dengan segenap panca indra dan akal pikirannya , manusia bias menjadi ahli zikir. Dan dengan perpaduan yang sempurna dari semua itu manusia bias menjadi ahli ikhtiar , yang dapat membawanya menjadi manusia unggul dunia akhirat. Insya Allah.

Karenanya , Allah selalu memerintahkan manusia, “Siiru fil ard !”Berjalanlah kamu di muka bumi. Kemudian , Allah pun bertanya , “ Maka, apakah mereka tidak berjalan di muka bumi , lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar ? karena , sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, melainkan yang buta adalah hati yang di dalam dada. “ (QS. Al-Hajj (22) : 46)

Untuk itu, marilah kita melatih segala yang dikaruniakan Allah tersebut agar menjadi peka dalam membaca ayat-ayat Allah yang bertebaran di antara langit dan bumi. Kemuliaan di sisi Allah niscaya akan diraih sekiranya kita termasuk orang-orang yang bersungguh-sungguh. Hal pertama yang sangat dekat dengan kita adalah udara. Hendaknya kita sadari bahwa kita sebenarnya jarang bersyukur hidup dikelilingi dengan udara.
Kalau kita ingin merasakan betapa nikmat udara itu amat mahal, cobalah ambil kantong plastik. Masukan kepala anda sepenuhnya ke dalam kantong plastik tersebut, lalu ikat ujungnya di leher hingga tidak ada celah lagi. Silahkan rasakan reaksinya selama beberapa menit. Hasilnya , nafas kita semakin lama akan semakin kencang dan tidak teratur. Lama-kelamaan dada pun mulai terasa sesak. Dan bila dilanjutkan lebih lama lagi, niscaya kita akan pingsan atau bahkan mati karena kehabisan udara.
Nafas sungguh nikmat yang besar dari Allah SWT
 Ternyata kita tidak pernah bersyukur bisa bernafas dengan sempurna dan teratur dikarenakan adanya udara. Malah tak jarang kita serta merta marah-marah kalau mencium bau yang tidak sedap. Padahal dapat mencium aroma bau pun itu merupakan satu bukti bahwa hidung kita masih normal, sehingga kita mampu bersyukur.
Dengan udara yang ada tanpa kita sadari darah kotor menjadi bersih. Udara juga merupakan wasilah (medium) yang menyebabkan kita bias mendengar. Kalau tidak ada udara yang memadai , tidaklah mungkin suatu getaran suara yang jaraknya jauh dari telinga kita akan terdengar. Kita tidak tahu bagaimana caranya karena tiba-tiba saja kita bisa mengerti, mengganggukan kepala , marah, sedih, tersenyum , atau menjawab.
Kemudian , udara juga laksana perisai yang membuat sinar ultra violet dan infra merah yang dipancarkan cahaya matahari tidak sampai merusak kulit tubuh kita. Sungguh Allah Maha Adil telah menciptakan perisai udara ini dengan sempurna, sehingga tubuh kita tidak terbakar dengan sinar yang ternyata sangat berbahaya tersebut.
Sementara itu, kita butuh udara yang dingin ketika tubuh terasa gerah. Kita lalu mencari kipas atau menghidupkan AC. Bayangkan , bagaimana kalau tidak ada persediaan udara dingin di sekitar kita ? tentu kita akan menderita. Sebaliknya , takala cuaca dingin kita pun butuh udara yang panas.
Udara atau angina yang sepoi-sepoi basah,membuat suasana terasa nyaman dan hati pun tergugah. Tetapi angina puting beliung, badai lembubu, atau yang sejenisnya membuat bumi ini seakan terguncang –guncang. Pepohonan roboh dan beterbangan , rumah-rumah hancur luluh lantak, laut pun akan bergelombang dengan dahsyatnya. Bahkan kalau badai lembubu itu menghembus, sebilah bamboo kecil pun akan melesat secepat kilat dan menancap ke besi sekalipun.
Sayang , hati ini terkadang tidak sampai tergerak kepada Allah Azza wa Jalla ketika merasakan udara. Sepertinya ada hijab yang besar di dalam otak kita. Seharusnya ketika kita melihat segala yang ada di dunia ini membuat tidak habis-habisnya terpesona kepada keMahahebatan Allah.
Ketika melihat rumput tumbuh, harusnya akal pikiran kita tergerak. “ Ya Allah, mengapa engkau takdirkan rumput ini tumbuh ? Oh, ternyata Engkau ingin memberikan rizki makanan kepada hewan ternak. Ternyata pula Engkau ingin memberikan rizki nafkah buat si pemotong rumput. Subhanalloh, pantaslah rumput Engkau tumbuhkan karena Engkau ingin menebarkan karunia nikmat-Mu kepada sebegitu banyak makhluk-Mu ! “ Nah seyogyanya inilah yang menjadi hasil buah pikiran kita , sehingga serta merta kita menjadi sanggup untuk bersyukur.
Atau, mungkin juga sekali waktu ketika kita tengah buang hajat di kamar kecil, tiba-tiba tampak di hadapan kita seekor kecoa terbalik, kakinya meronta-ronta. Bagi orang yang akal pikirannya jernih, hatinya akan segera bertanya , “ Ya Rabb, mengapa Engkau takdirkan kecoa itu terbalik di hadapanku ? Subhanalloh, mungkin ini kesempatan agar akau bias menolong makhluk-Mu yang oleh kebanyakan orang dinilai tak berguna dan menjijikan, “ Dan manakala kecoa itu ditolong dibalikan tubuhnya, ia pun lalu merayap perlahan menghampiri anak-anaknya yang berkerumun di pojok dinding. Allahu akbar, masih banyak lagi kejadian di sekeliling kita , di alam ini, yang harusnya dapat menjadi jalan kita ingat kepada Allah dan semakin meyakini bahwa semuanya ini memang terjadi atas ijin Allah untuk dipetik hikmahnya.

Sungguh tidak akan habis-habisnya lisan kita untuk menguntaikan kalimat pujian dan syukur kepada Allah sekiranya kita berupaya menatap dan merenungi setiap fenomena ala mini, sehingga kita mampu lebih mengenal dan mendekati Allah.Sayangnya, sedikit sekali orang yang gemar mengarahkan segenap indra, akal pikiran, serta qolbunya untuk lebih mendalami semua ini, yang membuat dirinya senantiasa ingat kepada Allah.
Allaahummaftahlanaa hikmataka. Ya Rabb, kiranya Engkau ridho menggolongkan siapa saja yang sungguh-sungguh ingin mengenal-Mu, menjadi hamba-hamba-Mu yang peka dalam membaca ayat-ayat-Mu. Wallahu a’lam Bishowab

(Terinspirasi dari ceramah KH. Abdullah Gymastiar)

Rabu, 20 April 2011

Ketika Uang Membeli Kebahagiaan

Oleh. Ari Wahyono
Antara Uang dan Kebahagiaan


Prof David McClelland:
"Melakukan hal yang Positif kepada Orang Lain memperkuat Kekebalan Tubuh"

Dr. Stephen Post di bukunya menyimpulkan:
"Sifat Dermawan lebih meyehatkan dan memanjangkan umur. Bahkan, duakali lebih meyehatkan daripada Aspirin"

ini ilmuwan dan praktisi abad ini, namun ada pendapat yang lebih menajubkan karena ini manusia taun 600an Masehi.
"Setelah keimanan, maka tiada urusan yang lebih utama daripada menyelesaikan dan membantu urusan orang lain"
(Nabi Muhammad SAW)

Mari belajar dan sekaligus merenung. Ada orang berhasil ada pula yang stagnan, bahkan ada yang mengalami kemunduran. Nah perbedaannya dimana,
saya beberapa waktu lalu membaca buku Ippho 'Right' Santoso, Ph.G. buku itu judulnya : 7 Keajaiban Rezeki.
Orang sukses suka menggunakan logika langit sehingga mereka melaju menuju ketinggian, sementara yang tertinggal karena mereka menyukai
logika bumi. Mari kita bandingkan.  

Orang Bumi (logika KIri)
- Memberikan milik kita kepada orang lain itu mengurangi harta.
- Membantu orang lain itu membuang tenaga dan menghabiskan waktu.
- Memberikan uang kita untuk orang miskin itu investasi bodoh.
- Membantu orang jalanan menyelesaika masalahnya itu pekerjaan melelahkan.
- Menikah itu mengikat seseorang dan menghabiskan harta kita.
- Memberi uang pengemis itu sebenarnya konyol, karena mereka lebih kaya dari kita.
- Beribadah umroh itu wisata menghamburkan kekayaan dan menghabiskan harta

ini logika yang kadang menghentikan pemiliknya berAKSI membantu sesama mengentaskan dan menyelesaikan masalahnya.
Sekarang perhatikan Logika Langit (logika KANAN)
- Makin banyak memberi, makin banyak mendapat rizki
- Membantu orang lain melapangkan dada dan memudahka urusan
- Memberikan sedekah maka akan memperoleh balasan berlipat
- Menyelesaikan masalah pengangguran akan meningkatkan pendapatan daerah
- Menikahlah maka engkau akan menjadi kaya
- Tidak peduli siapapun yang engkau bantu maka Yang Maha Kuasa akan meolongmu
- Beribadah umroh dan haji akan melenyapkan kefakiran dari dirimu

nah beda jauh, belum lagi masalah hitungan-hitungan,
Logika Bumi (Kiri)

10-1= 9
1 x 6 = 6
1 x 3 = 3
1 x 50 = 50
dan seterusnya, sampai disini kita semua masih semua setuju, namun logika langit (kanan) sungguh jauh berbeda

10-1 = 19 (Bersedekah)
1 x 6 = 365 (Nilai ibadah puasa syawal)
1 x 3 > 27 (Pahala Shalat berjamaah)
1 x 50 > 2500 (Pahala membelanjakan harta di Jalan Allah)

nah hitungan-hitungan ini juga berlaku dan menjadi hitungan yang akan menjadikan pelakunya sukses atau gagal.
Nah, hitungan mana yang akan anda gunakan?. Perlu di ingat bahwa hukum alam atau ketentuan Allah SWT itu kausalitas.
Ia sekaligus adalah Hukum Tabur tuai, tak peduli siapa menabur ia akan menuai. Barang siapa tak peduli apapun agamanya apapun keyakinannya
 memberi lebih banyak maka ia akan memperoleh lebih banyak.

Perhatikan tokoh ini, semua bukan muslim namun MEREKA SUKSES, karena MEREKA menggunaka LOGIKA LANGIT.
1. Bill Gates (40% penghasilannya untuk aktivitas sosial, dibagikan dalam program-program peduli dan berbagi)
2. Donald Trump
3. Robert T Kyosaki
4. Jim Rohn
5. dst

Mereka kaya karena MEMBERI, MEMBANTU, BERBAGI....dan dengan inilah mereka menjadi sukses dan makin sukses.
Mereka mebeli kebahagian dengan memberi yang lain kebahagian, maka kebahagiaan membanjiri hidup mereka.
Bagaimana dengan kita?

Jumat, 15 April 2011

LIPI: Inilah 3 Jenis Ulat Bulu yang MEWABAH itu

Oleh. Ari Wahyono


Republika.co.id: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sudah menerima sampel ulat bulu dari Jember dan Yogyakarta. Ada tiga spesies yang diterima oleh LIPI yaitu Lymantria marginalis, Arctonis species (belum tahu genusnya), dan Cyana veronata.

Ingin tahu seperti apa mereka?

1. Lymantria marginalis

Ini lah bentuknya, bulunya buat GATAL

2. Arctonis species (belum tahu genusnya)
Sama seremnya bukan
Arctornis sp

 3.  Cyana veronata
  
Bulu yang mudah lepas dan berbahaya
Nah sudah tahu kan? mana yang kamu pilih?. Aku nggak milih ah. Paling juga gatel. Silahkan diamati saja.




Tips Mengobati Gatal Akibat Ulat Bulu

Oleh: Ari Wahyono
diolah dari berbagai sumber

Ulat bulu yang bulunya bikin gatal luar biasa

Dari vivanews: Ulat bulu telah mewabah di Indonesia. Binatang itu telah menyerang belasan ribu pohon di Jawa Timur, Bali, NTB, Jakarta dan terakhir di Yogyakarta.Sudah banyak yang jadi korban. Jangankan menyentuh badannya, bulu-bulu halus yang rontok dari tubuh ulat bulu itu bisa membuat kulit gatal, bengkak, dan menghitam. Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih memberikan cara agar warga tak menderita gara-gara ulat bulu. "Jika terkena, cepat dihilangkan bulunya dengan dicuci, kemudian kalau gatalnya tidak hilang bisa berobat ke puskesmas tidak perlu bayar," kata dia di rumah duka Rosihan Anwar, Kamis 14 April 2011.Menurutnya, hingga saat ini pihaknya belum mendapat laporan mengenai bahaya besar dari wabah ulat bulu tersebut, "Hanya gatal ringan mudah-mudahan tidak ada gangguan lebih dari itu," tambah dia. Meski menyebar di banyak wilayah, menurut Menkes, wabah ulat bulu belum bisa dikatakan bencana nasional. Pasalnya, pemerintah kota setempat masih bisa menanggulangi penyebaran ulat bulu."Belum, karena kalau dibilang bencana nasional masalahnya pertanian, kalau di kesehatannya belum terlalu mengganggu walaupun gatal-gatal lumayan nggak enak juga ya tapi sementara ini masih bisa diatasi," ujar Bu Menkes.
Mewabahnya ulat bulu

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian, Bayu Krisnamurthi mengatakan ulat telah menyerang 2,5 persen dari populasi pohon di Indonesia. "14.500 pohon dari 1,8 Juta pohon sudah diterkena ulat bulu," kata dia usai mengisi kuliah umum di Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Kamis 14 April.Bayu mengakui, meski merebaknya ulat bulu adalah siklus yang sudah terjadi, apa yang terjadi baru-baru ini memang luar biasa. Ini disebabkan dampak perubahan iklim di tahun 2010.

Dari berbagai sumber ini alternatif cara sembuhkan gatalnya:
1. Cuci bagian yang gatal dengan sabun mandi.
2. Keluarkan alergen yang menyebabkan rasa gatal dengan 'berkeringat'.
3. Mandi kembali dengan sabun cair.
4. Gunakan bedak anti gatal setelah mandi.
5. Saat mencuci, pisahkan pakaian yang gatal dari pakaian lain.
6. Saat di jemur dan pakaian mengering, selalu kibaskan dahulu sebelum di bawa masuk rumah.
7. Jauhkan diri anda dari bulu nya kapanpun



Selasa, 12 April 2011

King of Namroudz

Pencakar Langit karya Raja Namrud

Oleh. Ari Wahyono

Hari itu suara gemuruh kaki kuda dan langkah pasukannya mengguncang bumi. Saat kemarahannya memuncak, begitu Ibrahim dan Puterinya Raziah berhasil meloloskan diri lari ke hutan. Rakyatnya mulai tidak mempercayai dialah Manusia yang mengaku Tuhan. Rakyatnya mulai goyah, maka saat itu menurut para penasehatnya saatnya membuktikan kekuatannya. Maka Raja yang jenius ini pun mengumpulkan seluruh pasukannya. Genderang dan terompet perang ditiup, dan deru debu suara senjata bergesekan mengerikan. Dalam waktu singkat, 700.000 pasukan Raja yang mengaku Tuhan ini berkumpul di padang yang luas. Kemudian dari sebuah tempat yang tinggi Sang Raja meneriakkan pekikan semangat kepada pasukannya "wahai pasukan yang kuat, kalian adalah pasukan tuhan yang tak terkalahkan!!" Sorak sorai pasukan yang jumlahnya sangat besar itu suaranya mengerikan membelah langit. Suara itu memekakkan telinga, dan memalingkan mata hati dan menggelapkan mata hati Namroud.
Raja Namrud (2229 SM - 1429 SM)

Kemudian dari singgasananya, ia berteriak menantang Allah SWT. "WAHAI TUHAN IBRAHIM, JIKA ENGKAU MEMANG TUHAN DATANG DAN LAWANLAH AKU DAN PASUKANKU!!!!!"
Maka suara itu di sambut sorai pasukannya, namun belum suara angkuh itu reda, dari arah belakang pasukan itu cahaya matahari tiba-tiba lenyap. Suara mengerikan bergemuruh riuh, gulungan bayangan hitam pekat dari kejauhan menutup cahaya matahari. Gulungan hitam itu ternyata adalah trilliunan nyamuk yang diutus Allah SWT untuk menundukkan tentara Namroud. 
Gulungan hitam yang ternyata pasukan nyamuk dan suaranya mengerikan itu menggulung dan melumpuhkan tentara yang sesaat sebelumnya sesombong menantang Allah SWT. Begitu dilewati milyaran dan mungkin trilliunan nyamuk itu. Pasukan itu seperti tandan pisang kehilangan kekuatannya.
Habislah semua pasukan itu, dan tinggalah Namroud sendiri, Allah SWT memberinya waktu 3 hari. Namun tak kunjung juga bertobat. Selama tga hari itu seekor nyamuk mengitarinya. Dan ketika hari ketiga Sang Raja sombong iini tak juga taubat, Nyamuk ini masuk melalui hidungnya dan masuk ke dalam otaknya. 40 hari kemudian sang Raja Namroud ini menemui AJALnya dalam keadaan mengenaskan beserta ribuan pasukannya. Ia mati bersama kesombongannya.
Mumi Fir'aun penerus Namrud



Jumat, 08 April 2011

Sabar atas Beban Dakwah

Oleh. Syaikh DR. H. Yusuf Qardhawi
sumber: www.eramuslim.com
DR. Yusuf Al Qaradawi

Menurut Al-Qur’an sabar yang keempat adalah sabar atas beban dakwah kepada Allah. Sebab para da’i menuntut menusia agar membebaskan diri dari hawa nafsu, lamunan-lamunan kosong, adat kebiasaan mereka, memberontak kepada syahwat, sembahan nenek moyang, tradisi kaum, da superioritas kelas atau keturunan, memberikan sebagian yang mereka miliki kepada saudaranya, dan mematuhi ketentuan-ketentuan Allah dalam bentuk perintah dan larangan, halal dan haram.
Sementara kebanyakan manusia menentang dakwah yang dibawakan oleh Rasulullah shallahu alaihi wa sallam, seperti menghadapi perlawanan yang menggunakan segala bentuk senjata, harta, kekuasaan, kekuatan, wibawa, pengaruh dan sebagainya.
Tidak ada jalan lain bagi para da’i kecuali harus berpegang teguh dengan keyakinan serta bersenjatakan kesabaran dalam menghadapi kekuatan dan kekuasaan tiran.
Sabar di sini seperti dikatakan Imam Ali ra, merupakan pedang yang tak pernah tumpul dan cahaya yang tak bisa redup. Hal ini sesuai dengan yang disebutkan hadist shahih,
“Sabar adalah cahaya”.

Cahaya....

Inilah rahasia dikaitkannya antara tawashibish-shabri dan tawashi bil haqqi dalam surat al-Ashr,
وَالْعَصْرِ
إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran”. (QS. Al-Ashr [103] : 1-3)
Sebab, kebenaran tidak dapat dipertahankan kecuali dengan sabar. Juga merupakan rahasia dikaitkannya kesabaran dengan amar ma’ruf dan nahi munkar di dalam wasiat Lukman Hakim kepada anaknya,
يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنكَرِ وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا أَصَابَكَ ۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah manusia dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. Lukman [31] : 17)
Seolah-olah dia berpesan, selama engkau menyeru kepada manusia kepada kebaikan, memerintah mereka melakukan yang ma’ruf dan mencegah mereka dari yang mungkar, maka persiapkanlah dirimu yang memerintahkan kebaikan dan melarang kemungkaran.
Beban-beban dakwah kepada Allah wujudnya beraneka ragam, di antaranya yang disebutkan al-Qur’an sebagai berikut,
Pertama, dalam bentuk keberpalingan manusia dari juru dakwah. Sesuatu yang dirasa paling menyesakkan dada seorang juru dakwah ialah penolakan manusia terhadap dakwah yang telah diserukannya.
Hal ini dapat kita lihat dalam munajat Nabi Nu as kepada Allah, ketika mengadukan ikhwal kaumnya yang menolak dakwahnya.
قَالَ رَبِّ إِنِّي دَعَوْتُ قَوْمِي لَيْلًا وَنَهَارًا
فَلَمْ يَزِدْهُمْ دُعَائِي إِلَّا فِرَارًا
وَإِنِّي كُلَّمَا دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوا أَصَابِعَهُمْ فِي آذَانِهِمْ وَاسْتَغْشَوْا ثِيَابَهُمْ وَأَصَرُّوا وَاسْتَكْبَرُوا اسْتِكْبَارًا
“Berkata Nuh, Rabbi, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku siang dan malam, tetapi seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenarana). Dan sesungguhnya setiap aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (kemukanya) dan mereka tetap mengingkari dan menyombongkan diri dengan sangat” . (QS. Nuh [71] : 5-7)
Dalam dakwah Nabi Hud as ketika kaumnya berkata,
قَالُوا يَا هُودُ مَا جِئْتَنَا بِبَيِّنَةٍ وَمَا نَحْنُ بِتَارِكِي آلِهَتِنَا عَن قَوْلِكَ وَمَا نَحْنُ لَكَ بِمُؤْمِنِينَ
“Hai Hud, kamu tidak mendatangkan kepad kami suatu bukti yang nyata, dan kami sekali-kali akan meninggalkan sembahan kami karena perkataanmu, dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kami”. (QS. Hud [11] : 53)
Juga dapat kita lihat dalam dakwah Nabi Muhammad saw ketika Allah menjelaskan sikap kaumnya kepadanya,
حم
تَنزِيلٌ مِّنَ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
كِتَابٌ فُصِّلَتْ آيَاتُهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لِّقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
بَشِيرًا وَنَذِيرًا فَأَعْرَضَ أَكْثَرُهُمْ فَهُمْ لَا يَسْمَعُونَ
وَقَالُوا قُلُوبُنَا فِي أَكِنَّةٍ مِّمَّا تَدْعُونَا إِلَيْهِ وَفِي آذَانِنَا وَقْرٌ وَمِن بَيْنِنَا وَبَيْنِكَ حِجَابٌ فَاعْمَلْ إِنَّنَا عَامِلُونَ
“Haa Miim. Diturunkan dari Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui, sebagai berita gembira da peringatan, tetapi kebanyakan mereka berpaling (darinya), maka mereka tidak mau mendengarkan. Mereka berkata : Hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang kamuj seru kami kepadanya dan di telinga kami ada sumbatan dan diantara kami dan kamu ada dinding maka bekerjalah kamu, sesungguhnya kami bekerja pula”. (QS. Fushilat [41] : 1-5)
Oleh sebab itu, Allah bersifat kepada Rasul-Nya,
وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلَّا بِاللَّهِ ۚ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلَا تَكُ فِي ضَيْقٍ مِّمَّا يَمْكُرُونَ
Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaran itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janglanlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka”. (QS. An–Nahl [16] : 127)
Juru dakwah yang telah mencontohkan bentuk ini secara mengagumkan adalah Nuh as, ketika ia menghadapi keberpalingan dan rintangan yang tidak pernah lagi dihadapi oleh juru dakwah sesudahnya.
Dalam bentuk gangguan manusia dengan ucapan atau perbuatan. Tidak ada sesuatu yang paling menyedihkan sesorang da’i yang mukhlis, yang bersih dari hawa nafsu dan sangat mencintai kebaikan bagi manusia, daripada sikap manusia yang menyambut nasihatnya dengan tuduhan-tuduhan palsu, yang menolak seruannya ke jalan Allah dengan kekerasan, yang membalas kebaikannya dengan kejahatan, yang menuduh aktivitasnya yang konstruktif dengan merongrong keamanan negara.
Kadang-kadang persoalannya tidak hanya sampai di sini. Para thagut itu bahkan seringkali merampas hartanya, menyiksa tubuhnya, memasung kebebasannya, menodai kehormatannya, menghabisi nyawanya, ata mengusirnya dari negara kelahirannya.
Derita dan Air Mata

Inilah yang pernah disumpahkan al-Qur’an tentang kepastian terjadinyanya terhadap da’I Allah. Ketika Kitabullah menjelaskan hal itu kepada kaum Mukminin agar mempersiapkan dirinya dengan senjat sabar,
لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا أَذًى كَثِيرًا ۚ وَإِن تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
“Kamu sungguh-sungguh akan diuji menyangkut hartamu dan dirimu, dan juga kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang di beri Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang hygn mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang m enyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, maka sesungguhnya yang demikian itu urusan yang patu diutamakan”. (QS. Ali Imran [3] : 186)
Dari sini kemudian Allah memerintahkan Rasul-Nya untuk bersabar atas gangguan kaumnya.
وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَاهْجُرْهُمْ هَجْرًا جَمِيلًا
“Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik”. (QS. Al-Muzammil [73] : 10)
Terkadang kesendirian harus dilalui....

Semua nabi telah mencontohkan secara baik bentuk sabar ini. Karena itu, Allah memberikan pujian dan kemuliaan bagi mereka yang bersabar di jalan dakwah dan jalan-Nya. Wallahu’alam.